Breaking News

Diduga Oknum ASN Merendahkan Martabat Seorang Jurnalis,Ketua Umum SIJI: Putra Jaya Sukma Bereaksi

Editor : Agung 


Foto Istimewa : Ketua Umum Suara Independen Jurnalis Indonesia(SIJI) Putra Jaya Kusuma. 

Buton Utara, Kepri.Expost.co.id - Melaksanakan tugas wartawan dalam mengupas dan mendalami suatu masalah memang sangat diwajibkan melaksanakan investigasi, meminta informasi dan klarifikasi dari beberapa sumber terkait tulisan berita.

Bila salah satu pihak tidak suka dengan kehadiran wartawan guna mendapatkan informasi atau klarifikasi maka silahkan menggunakan sikap yang baik, bahasa yang baik, juga pernyataan yang baik, jangan melontarkan ucapan yang merendahkan profesi wartawan yang sudah jelas di lindungi oleh undang undang No 40 tahun 1999.

Hal ini menjadi perhatian seluruh Insan Pers Nasional ketika oknum ASN menghina profesi wartawan apalagi penjelasan lengkap dari pihak wartawan tersebut bahwa beliau adalah Pimpinan Redaksi Media yang lengkap dengan KTA surat tugas serta legalitas media yang di miliki PT MEDIA KOMUNIKASI INFORMASI. 


Sultra.expost.co.id ialah media yang tergabung (SIJI) Suara Independen Jurnalis Indonesia, mengenai hal itu Ketua Siji Putra Jaya Sukma memberikan penilaian sikap dan ucapan buruk Oknum ASN sangat serius. Saya harap oknum ANS meminta maaf kepada media bersangkutan secara publikasi media.

"Ucapan yang terlontar melalui rekaman menurut saya jika menyebar semua media akan menjadi kemarahan besar bagi insan pers seluruh Indonesia," ungkap Sukma

Team Red Kepri.Expost.co.id melakukan komunikasi via telp kepada Ketum (SIJI) Bapak Putra Jaya Sukma mengenai terkait terjadinya ucapan Oknum ASN yang menghina Rejab seprofesi yakni Wartawan sultra.expost.co.id

Pak Rasul ketika dihubungi oleh team jurnalis memaparkan rilis berita yang sudah tayang di beberapa media online seperti di bawah ini adalah benar permasalahan yang terjadi. 

 Seorang Aparatur Sipil negara (ASN) yang bertugas di Sekretariatan bidang perencanaan Dewan Pimpinan Rakyat Daerah Buton Utara (DPRD-Butur), dinilai minim perilaku yang mencerminkan sebagi seorang pejabat publik.

Hal itu didasari, oknum ASN tersebut diduga telah melecehkan profesi seorang Jurnalis melalui statement-statmentnya yang di anggap kasar saat hendak dikonfirmasi. 

Bagaimana tidak, dugaan tersebut dibeberkan langsung sebagaimana dialami seorang jurnalis yang merupakan pimpinan redaksi sultra.expost.co.id merasa telah di lecehkan ataupun direndahkan menyangkut profesinya saat melakukan peliputan klarifikasi  berita yang ia terbitkan sebelumnya mengait dugaan penahanan gaji honorer.

Rasul Mustapa Ansar menceritakan,kejadian tersebut berawal pada saat itu 07/08/2023 tepat di ruangan perencanaan DPRD Buton Utara, dimana salah satu jurnalis yakni pimpinan redaksi sultra.expost.co.id yang tengah melakukan klarifikasi kepada salah satu oknum pegawai di mana ini adalah perencanaan.


Ironisnya, saat di wawancarai pimred itu menanyakan bahwa dirinya saat melakukan klarifikasi atas pemberitaan terkait penahanan gaji honorer, namun dirinya sontak di katain oleh oknum ASN yakni kepala perencanaan yakni ini ibu Eka.


"Ya saat saya melakukan wawancara berupa klarifikasi atau mengambil keterangan dari ibu Eka selaku perencanaan DPRD buton utara, namun Eka langsung melontarkan kalimat bahwa saya setengah wartawan sedangkan saya membawa lengkap dengan legalitas saya semua,"ungkap Rasul. 


Rasul Mustapa Ansar menyebutkan, bahwa ibu Eka telah melakukan permintaan maaf yang sebesar besarnya terhadap dirinya. Namun menjadi dilematis karena ungkapan-ungkapan yang dinilai kasar dikeluarkan Oknum ASN tersebut telah melukai perasaan jurnalis lainnya. Dimana ungkapan tersebut menyangkut kesenjangan nama baik profesi jurnalis.

" ibu Eka telah melakukan permintaan maaf yang sebesar besarnya kepada saya namun saya sampaikan bahwa untuk secara pribadi saya sebagai manusia biasa telah memaafkan namun belum tentu teman teman jurnalis lain akan terima pasalnya ini berbicara terkait jurnalis," ujarnya. 

Lanjutnya,saya belum mengetahui pasti langkah apa yang akan di ambil oleh rekan-rekan media yang lain yang terhimpun di media grub, dimana berdasarkan informasi terakhir semalam sebagian ada yang bisa menerima, namun juga terdapat sejumlah rekan media yang bersikukuh merasa keberatan untuk mengambil langka lebih lanjut. Hal inipun sampai hari ini masih diskusikan oleh sejumlah rekan media yang lain.

Team Investigasi Jurnalis ketika berbicara kepada Bapak Rasul pemilik media sultra.expost.co.id , Rekan Rasul mengungkapkan bahwa permintaan maaf ini secara pribadi sudah diterima tetapi rekan-rekan Pers yang sama memperhatikan permasalahan ini berharap harus resmi untuk permintaan maaf ke semua Insan Pers yang dilaksanakan secara terbuka dan diliput oleh rekan-rekan media. 

"Permintaan maaf secara pribadi sudah diterima,namun permintaan maaf juga  melalui di media rekan-rekan Pers, karena bukan masalah pribadi," Kata rekan Rasul(Red). 

© Copyright 2022 - www.kepri.expost.co.id