Breaking News

Seorang Guru Ngaji Di Batam menjadi Korban Pembacokan

 Editor : Agung Thole 

Kepri.expost.co.id/Agung thole

Kuasa hukum korban Yustitia Pudji Asia Putra SH bersama Anggota Banser,Kasatkoryon Batam Kota Fitriyanto sedang mendampingi korban,di RS.ellisabet Batam Center(28/08).


Batam, Kepri.expost.co.id
- Seorang Guru Ngaji, inisial SD(40), menjadi korban serangan pembacokan pada minggu(27/08/2023) lalu, di Kavling KSB Belian, Batam Kota, Kota Batam. 

Dengan mendengar kejadian insiden tersebut, Kasatkoryon Banser Kecamatan Batam Kota Fitriyanto langsung turun bergerak di dampingi kuasa hukum korban Yustitia Pudji Asia Putra,SH dan melakukan kunjungan dadakan sekaligus koordinasi di Polsek Batam Kota,Senin(28/08) Siang, dan dalam kunjungan tersebut di sambut baik dan ramah oleh Kapolsek Batam Kota AKP Betty Novia beserta jajarannya. 

Ist.
Kuasa hukum korban Yustitia Pudji Asia Putra SH bersama Anggota Banser,Kasatkoryon Batam Kota Fitriyanto dalam silaturahmi dan koordinasi di Polsek Batam Kota, Batam(28/08).

Kapolsek Batam Kota, AKP Betty Novia, mengatakan bahwa pelaku, bernama RE (46), awalnya mencoba menegur korban terkait suara toa yang berasal dari rumah Tahfiz yang dikelola oleh korban. Namun, teguran tersebut tidak diindahkan oleh korban, yang pada akhirnya memicu terjadinya cekcok di antara keduanya.

"Permasalahan bermula dari ketidakpuasan pelaku terhadap suara toa yang berasal dari rumah Tahfiz yang dijalankan oleh korban. Pelaku mencoba menegur, tetapi situasi berubah menjadi keributan," ungkap Betty pada Senin (28/8/2023).

Kapolsek Betty melanjutkan menceritakan bahwa pelaku kemudian melempar atap rumah Tahfiz dengan tanah sebagai tindakan protesnya. Karena tidak puas dengan respons korban, pelaku mengambil sikap ekstrem. Korban pun keluar dari rumah Tahfiz sambil memberikan respons marah terhadap pelaku

Pada saat itu, pelaku sudah berada di luar rumah dengan membawa sebilah parang. Dengan tiba-tiba, pelaku menebas bagian kepala korban dengan parang tersebut, menyebabkan korban jatuh terluka.

"Ketika peristiwa terjadi, pelaku sudah membawa parang dan menuju ke rumah Tahfiz yang berdekatan dengan tempat tinggal pelaku. Di sana, pelaku melancarkan serangannya," kata Betty.

Foto:Istri korban Sri Rahayu bersama anak-anaknya.(Ist)


Kejadian ini mengakibatkan korban mengalami luka serius di bagian kepala dan wajah. Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth Batam Kota untuk menerima perawatan medis yang diperlukan.

Polisi segera mengambil tindakan dan menangkap pelaku, RE, setelah menerima laporan dan informasi mengenai kejadian tersebut.

"Pelaku saat ini telah ditahan di Polsek untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, sementara korban masih dalam proses perawatan di Rumah Sakit," tambahnya. Insiden ini menyoroti pentingnya penanganan konflik dengan cara yang lebih baik dan menghindari tindakan kekerasan yang berakibat fatal.

Sementara itu, kuasa hukum korban Yustitia Pudji Asia Putra S.H atau pria yang akrab di panggil Yoshi menyampaikan agar aparat penegak hukum dapat menegakkan keadilan se adil-adilnya dan untuk keluarga korban sekiranya dapat perhatian dari lembaga perlindungan anak dan Kementerian Sosial Republik Indonesia(Kemensos RI). 

Kepri.expost.co.id/Agung Thole

Kuasa hukum Korban Yustitia Pudji Asia Putra SH bersama istri korban Sri Rahayu,di rumah sakit Elizabeth ,Batam center, Kota Batam(28/08).


"Saat ini saya sedang berkoordinasi lembaga perlindungan anak(LPA) Kota Batam dan kementerian sosial pusat, untuk sesegera mungkin dapat menanggulangi trauma atas anak-anak tersebut, karena penganiayaan tersebut di ketahui langsung oleh Istri Dan anak-anak korban,"ujar kuasa hukum korban Yoshi.

Di lokasi yang berbeda, istri korban saat ditemui bersama kuasa hukumnya di rumah sakit Elisabet Batam Center, istri korban Sri Rahayu mengungkapkan dengan keadaan yang masih syok menceritakan peristiwa malang yang telah menimpa suaminya, dan dengan adanya kejadian tersebut dirinya dan anak-anak menjadi takut dan mengalami trauma. 

"Saya turun kebawah itu suami sudah berantem, dan saya melihat benda tajam itu yang di pakai pelaku lalu saya teriak-teriak dan posisi suami saya tersungkur dan pelaku masih mau melawan hajar suaminya," kata Istri korban Sri Rahayu kepada awak media kepri.expost.co.id , Senin(28/08/2023) Malam.


KEPRI.EXPOST.CO.ID / RED

© Copyright 2022 - www.kepri.expost.co.id